Senin, 05 Agustus 2013

Resensi Buku - Haid Menghalangi Ibadah? No Way!

Datang Bulan Bukan Halangan

Apakah Anda, Muslimah, termasuk yang berpendapat bahwa ketika haid, berarti “libur” dari berbagai ibadah? Atau bahkan, pendukung persepsi keliru yang selama ini berkembang, bahwa seorang perempuan yang tengah haid tidak boleh beribadah sama sekali?

Haid merupakan fitrah yang dialami kaum hawa, proses alami yang diberikan oleh Allah. Haid memainkan peranan penting dalam perkembangbiakan manusia. Menurut peneletian, kebanyakan perempuan mendapatkan haid pertama antara usia 10 sampai 15 tahun. Haid adalah aliran cairan darah dari rahim (organ tubuh tempat janin dibesarkan). Perempuan yang sudah matang usianya untuk mengandung anak, mengalami haid setiap bulannya. Bahkan, kata “menstruasi” itu sendiri berasal dari kata mensis, yang berarti bulan dalam bahasa Latin.


Malah ada sebagian, bahkan mungkin tidak sedikit, perempuan yang sedang haid acap kali merasa memiliki kekurangan karena tidak dapat melaksanakan ibadah dengan sempurna. Dalam pemahamannya, ibadah hanya mencakup hal-hal yang bersifat ritual belaka, seperti salat, puasa, haji, dan yang lainnya. Padahal, dalam perspektif Islam, ibadah sangatlah luas, dan dapat dilakukan oleh siapa pun, termasuk seorang perempuan yang sedang haid sekalipun.

Dengan bahasa yang indah dan mudah, buku 144 halaman yang diterbitkan Penerbit Mizania ini menjadi panduan bagi Anda untuk memahami haid dan permasalahannya. Pembaca akan tahu apa saja sih larangan bagi perempuan haid? Bagaimana meraih pahala ibadah, meski dalam kondisi haid? Serta, apa saja ibadah muamalah yang bisa dilaksanakan perempuan haid? Anda akan menemukan jawabannya setelah membaca buku ini dengan keyakinan yang mantap. Karena, penulis buku ini melengkapinya dengan dalil-dalil berdasarkan Alquran maupun hadis.

Penulis, M Fauzi Rachman, menuangkan tema-tema penting dalam buku ini, antara lain: Bagaimana merenungi karakteristik dan peran khas perempuan; Bagaimana memahami makna haid, hikmah, dan permasalahannya; Bagaimana tetap dapat meraih pahala ibadah meski sedang haid; Berbagai macam ibadah muamalah bagi perempuan yang sedang haid.

Harapan penulis kepada Muslimah setelah membaca buku Haid Menghalangi Ibadah? No Way! ini adalah menjauhkan dari persepsi yang keliru bahwa pada saat haid, ia libur tanpa harus beribadah. Benar, seorang perempuan yang tengah haid terlarang mengerjakan salat, membaca Alquran. Namun, bukankah sebagai pengganti salat dan membaca Alquran, ia dapat melakukan ibadah yang lain? Apa saja ibadah-ibadah yang lain itu? Tentu saja Anda akan mengetahuinya setelah membaca habis buku ini. Apalagi, bagi Anda yang ingin melewatkan setiap detik hidupnya untuk menjalankan ibadah.

Jadi, apakah benar? Muslimah sekarang ini telah mengalami apa yang disebut krisis iman, akhlak, dan ilmu. Padahal, dalam literatur keagamaan, dikenal ungkapan --al-mar’ah ‘imaad al-bilaad (perempuan adalah tiang negara)-- dan sejarah telah membuktikan. Dari rahim seorang perempuan salehah telah banyak para alim dan ulama terkemuka lahir.

Judul : Haid Menghalangi Ibadah? No Way!
Ibadah-ibadah Utama bagi Perempuan Haid
Penulis : M Fauzi Rachman
Diterbitkan : Penerbit Mizania
Cetakan I : Februari 2013
Jumlah Halaman : 142 halaman
ISBN : 978-602-9255-45-4
Jenis Cover : Soft Cover
Dimensi : 14,5 x 19 cm
Kategori : Agama Islam/Ibadah

(Suro Prapanca)
Bandung, 12 Juli 2013

Dimuat juga di INILAHKORAN, Minggu 14 Juli 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar