Judul Resensi Buku:
Sisi-sisi Al-Quran yang Terlupakan(Resensi Buku: Ayat-ayat Semesta) -- JIKA Einstein yang meyakini unifikasi empat gaya di alam (gravitasi, nuklir lemah, nuklir kuat, elektromagnetik) berdasarkan fakta empiris, Abdul Salam, ilmuwan Muslim pemenang nobel fisika, meyakininya berdasarkan prinsip tauhid, yakni bahwa segala sesuatu adalah manifestasi dari Al-Ahad (Yang Satu). Jadi, dibalik teori fisika yang sama, terdapat perbedaan keyakinan: empiris berhadapan dengan tauhid. Di blog Best-seller Books ini juga Anda bisa baca resensi buku karya Agus Purwanto sebelumnya yang masih berkaitan.
Al-Quran memerintah manusia untuk merenungi kejadian-kejadian di alam semesta. Perenungan itu di satu sisi akan mengantarkannya pada pengenalan yang semakin baik akan keagungan Sang Pencipta dan di sisi lain, pada penguasaan ilmu dan teknologi bagi kesejahteraan dan kelestarian manusia di bumi.
Di sinilah (buku yang diresensi oleh Suro Prapanca), Agus Purwanto, penulis buku ini—seorang doktor fisika teoretis dan pengkaji-serius Al-Quran—mengajak kaum Muslim untuk merenungkan kembali ayat-ayat kauniyah yang terdapat di dalam Al-Quran. Ajakan ini lahir dari keprihatinan sang penulis betapa sebagian (besar) kaum Muslim dewasa ini melupakan ayat-ayat kauniyah dalam Al-Quran yang melukiskan fenomena-fenomena ala mini, dan sebaliknya, lebih berfokus pada ayat-ayat seputar keyakinan dan praktik ritual keagamaan (akidah dan fiqih).
Dengan mengumpulkan dan mengklasifikasikan 800 ayat Al-Quran serta menjadikannya sebagai inspirasi bagi pembentukan dan pengembangan ilmu pengetahuan, sang penulis dalam dalam buku Ayat-Ayat Semesta cetakan kedua (cetakan pertama, Mei 2008) ini ingin sekali memberikan kontribusi bagi upaya konstruksi sains yang bersemangat Qurani. Sebuah buku yang wajib dibaca bagi para pengkaji dan pencinta Al-Quran dan ilmu pengetahuan.
Dr. Freddy Permana Zen, Fisikawan ITB; penerima Habibie Award untuk Ilmu Dasar pada 2006, memberikan komentar, “Penulis buku ini berimajinasi akan adanya sains matematika, astronomi, fisika, kimia, dan biologi yang sejak awal dibangun dari Kitab Suci Al-Quran Al-Karim. Karena itu, buku ini wajib dibaca oleh mereka yang memimpikan bangkitnya kembali peradaban Islam. Peradaban masa depan bertumpu pada sains; tanpa sains, tidak ada masa depan.”
Kemudian Dr. Terry Mart, Fisikawan UI; penerima Habibie Award untuk Ilmu Dasar pada 2006, menambahkan, “Sebuah buku yang unik dan menarik yang pertama kali ditulis fisikawan partikel teori Indonesia. Buku ini patut dibaca oleh siapa saja yang dingin mengetahui pertemuan antara alam logika bebas dan alam wahyu ilahiah, dilihat dari sisi fisika.”
Selamat membaca! Resensi buku ini juga dimuat di harian Inilah Koran.
Judul : Ayat-ayat Semesta
ISBN : 978-979-433-871-1
Karya : Agus Purwanto, D.Sc.
Diterbitkan : Penerbit Mizan, PT Mizan Pustaka
Cetakan II : Februari 2015
Tebal : 452 halaman
Jenis Cover : Soft Cover
Dimensi : 15,5 x 23,5 cm
Tidak ada komentar:
Posting Komentar