|
Sinopsis:
Tanpamu, yang tersisa hanyalah sepi. Namun, memang tidak segalanya berjalan sesuai yang kita mau. Waktu akan terus melaju meski kita memohon agar ia menunggu. Meski nyatanya waktu pun belum mampu mengubah diri kita. Kita masih saja orang-orang yang tak punya nyali. Setelah semua yang terjadi, apakah arah kita masih sama? Tahun-tahun lewat begitu cepat. Sempatkah ia menumbuhkan keberanian untuk tiga kata yang tak pernah terucap? Bagas menemukan sebuah novel grafis. Mengusik memori dan rindu yang lama ia simpan. Tentang Sharon, Angin, Dito —wajah-wajah yang menyimpan luka di balik senyuman. Namun, juga merupakan sahabat-sahabat yang berjanji menggenggam harap dan mimpi yang sama. Masa-masa penuh mimpi dalam hidup Bagas seakan kembali, menyisakan banyak cerita. Juga sebuah hal besar yang terus ia sesali. Tak pernah ada kata terlambat untuk mengubah jalan ke arah yang lebih baik. Namun, bagaimana jika kita tak pernah menyadari bahwa bahagia bisa kita ciptakan sendiri?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar