Judul Resensi Buku:
Pelangi yang Mempertahankan Warna-warni
(Resensi Buku: Pelangi Kerlap-kerlip) -- “PELANGI Kerlap-kerlip” adalah novel perdana karya Dewi Pelangi, seorang ibu pendidik yang sehari-hari disibukkan dengan kewajibannya mengajar, juga tetap memperhatikan dan mengurus sendiri dua putri buah hatinya, Ratu Audi dan Putri Mawadah.
Sebelumnya, penulis lebih banyak menghasilkan buku-buku dan naskah-naskah karya orang lain untuk disunting/diedit. Sejak lulus dari Fakultas Sastra Universitas Padjadjaran, Jurusan Editing/Penyuntingan, putri kelahiran Bogor ini langsung mengamalkan ilmu yang didapatnya di bangku kuliah kemudian diaplikasikan di dunia kerja. Dengan bekerja di dunia media massa dan di beberapa penerbit di Bandung maupun Bogor. Bagi pembaca yang ingin ikut merasakan adukan perasaan yang diilhami dari kisah nyata ini baca dulu blog Best-seller Books ini baru miliki bukunya.
Diilhami dari kisah nyata, “Pelangi Kerlap-kerlip” berkisah tentang sang tokoh, Pelangi Mumtazah, yang berusaha bersahabat dengan persoalan hidup, menyikapi realita, dibalut kuatnya rasa cinta, dan ujian serta pembuktian kuatnya cinta yang dimiliki tidak boleh mengalahkan cinta dan mendambanya kepada Rasulullah (keimanan).
Novel yang diterbitkan oleh Penerbit Zora Book, Yogyakarta, dengan ketebalan 318 halaman ini berkisah tentang sosok Pelangi Mumtazah yang menemukan cintanya pada Kak Acheng. Sayang, dua insan yang sebetulnya bisa saling mengisi dan saling melengkapi dengan dilandasi cinta kasih, harus bertemu tembok keimanan yang mereka pegang teguh dengan kuat. Dua insan yang teguh memegang keyakinan agama dan berasal dari keluarga yang keduanya sama-sama taat Bergama, keduanya berbeda agama.
Namun, berdasarkan keyakinannya bahwa cintanya kepada Rasulullah lebih besar dibanding cintanya kepada sesama manusia, Pelangi mantap memilih meninggalkannya dan menerima pinangan Ismail, yang tak lain adalah teman semasa sekolah di Sekolah Menengah Pertama. Cinta memang perlu diperjuangkan, sangat mudah diucapkan. Rumah tangganya dengan Ismail menguji kecintaannya untuk memilik pasangan hidup dengan orang yang seiman. Tapi, ombak dan badai cobaan mahligai rumah tangganya sungguh menghebat!
Batin Pelangi, terus tertekan dan menggumpalkan tanda tanya besar. Mengapa jalan yang ditempuhnya untuk lebih memilih pasangan hidup yang seiman tapi penderitaan dan cobaan terus menerjang? Harapannya, menemukan sosok imam dalam rumah tangga, seperti halnya rumah tangga Rasulullah yang sakinah mawadah warahmah, tidak dia temukan dengan suaminya yang seiman, Ismail?
Meski ini adalah novel perdana sang penulis, namun sebuah gambaran kehidupan dan penokohannya sangat alami dan realistis, serta alur cerita yang sarat emosi. Anda, pembaca, seperti diajak merenungi perjalanan hidup masing-masing, yang kita alami. Membuka mata hati pembaca untuk bersahabat dengan persoalan hidup, menyikapi realita dengan mampu menimbang antara kesalahan dan kebenaran.
Barangkali, novel ini bisa menjadi cermin perjuangan perempuan, bagaimana mempertahankan cinta, menjaga keluarga, dan menggenggam keimanannya. Sangat memovitasi para perempuan untuk bangkit dari ketakutan dan keterpurukan. Bagaimana mengubah takdir dengan doa dan ikhtiar. Optimistis melangkah dengan berprasangka baik pada Allah. (Baca pula novel-novel lainnya yang diresensi oleh Suro Prapanca di blog ini)
Selanjutnya bagaimana bisa rumah tangganya bersama Ismail hancur berantakan? Apakah Pelangi menemukan sosok yang mengajaknya menggenggam cinta hakiki berhiaskan iman dan takwa? Simak saja kisah Pelangi Mumtazah dalam “Pelangi Kerlap-kerlip” ini! Selamat membaca resensi buku ini. Kemudian setelah membaca novelnya langsung, semoga novel ini bisa menuntun pembaca untuk bisa menyikapi realita dan mampu menimbang antara kesalahan dan kebenaran.
Judul : Pelangi Kerlap-kerlip
ISBN : 978-602-71777-4-1
Penulis : Dewi Pelangi
Penerbit : Zora Book, Glosaria Media Group
Cetakan : 2015
Halaman : 318 halaman
Jenis Cover : Soft Cover
Dimensi : 14 x 21 cm
Kategori : Novel
Tidak ada komentar:
Posting Komentar