Sabtu, 12 September 2015

DASAR ELEKTRONIKA


Judul Buku : DASAR ELEKTRONIKA
Pengarang : Richard Blocher, Dipl. Phys
Penerbit : Andi
Cetakan  :  Ke-1
Tahun Terbit : 2004
Bahasa : Indonesia
Jumlah Halaman : 282 hlm
Kertas Isi : HVS
Cover : Soft
Ukuran : 16 x 23 cm
Berat : 500 gram
Kondisi : Baru
Harga :  Rp       63,000 diskon 15% 
Bayar :  Rp       53,550
Stock : 1









DASAR ELEKTRONIKA
Pengarang: Richard Blocher, Dipl. Phys
Penerbit: Andi


DAFTAR ISI

1. PENDAHULUAN

2. DASAR-DASAR F;SIKFI
2.1. Dasar Tentang Arus dan Voltase
2.1.1. Muatan dan Medan Listrik
2.1.2. Voltase dalam Satu Loop (dalam Rangkaian Seri)
2.1.3. Arus Listrik, Daya Listrik 2.1.4. Arus dalam Rangkaian

3. SIFAT DARI BEBERAPA KOMPONEN ELEKTRONIK
3.1 Prinsip-Prinsip Dasar
3.2.Resistor
3.2.1. Lambang dan Bangun Resistor
3.2.2. Sifat Resistor, Definisi Resistivitas
3.3. Resistivitas Diferensial
3.4. Dioda
3.4.1. Lambang dan Bentuk Komponen Dioda. dan Fotodioda.
3.4.2.Sifat Dioda
3.4.3. Dioda Zener

4. PEMBEDAAN BENTUK VOLTASE DAN ARUS
4.1. Arus Searah dan Arus Bolak-balik
4.1.1. Definisi DC (Searah) dan AC (Bolak-balik)
4.1.2. Voltase/Arus Campur
4.1.3. AC dalam Bentuk Sinus/Cosinus
4.1.4. AC dalam Bentuk Cosinus dengan Memakai Bilangan Kompleks
4.2. Daya Arus Bolak-Balik
4.2. 1. Kalau Fase Sama
4.2.2. Kalau Fase Berbeda

5. TEORI RANGKAIAN
5.1. Beberapa Rangkaian Dasar
5.1.1. Rangkaian Seri
5.1.1.1. Arus dan Voltase dalam Rangkaian Seri
5.1.1.2. Rangkaian Seri dengan Dua Resistor
5.1.1.3. Rangkaian Seri dengan Dua Komponen Umum
5.1.2. Rangkaian Paralel
5.1.2.1. Secara Umum
5.1.2.2. Rangkaian Paralel dengan Resistor
5.1.3. Rangkaian Seri yang Dibebani
5.1.4. Rangkaian Seri dan Paralel dengan Banyak Resistor
5.2. Sumber Tegangan dan Beban
5.3. Resistivitas Masukan (Resistivitas Input)
5.3.1. Definisi dari Resistivitas Masukan
5.3.2. Pengaruh dari Resistivitas Masukan pada Voltmeter dan Amperemeter
5.4. Penguat (Amplifier)
5.4.1. Prinsip-Prinsip Kerja
5.4.2. Daya Output Beberapa Definisi Lagi Mengenai Penguat

6. KAPASITANSI DAN INDUKTANSI
6.1. Kapasitansi
6.2. Induktansi
6.3. L, C dan R dalam Untai Arus Bolak-balik
6.3.1. Kumparan Real: L dan R Dirangkai secara Seri
6.3.2. Pembagi Tegangan dengan Resistor dan Kondensator
6.3.3. Pembagi Tegangan dengan Kondensator dan Kumparan
6.3.4. LiCtian R dalam Untai Seri
6.3.5. L, C dan R dalam Untai Paralel
6.3.6. Filter dengan Orde yang Lebih Tinggi

7. TEORI SEMIKONDUKTOR
7.1. Arus Listrik dalam Bahan
7.2. Struktur Kristal dari Semikonduktor
7.3. Konduktivitas dari Atom Asing
7.3.1. Doping dari Semikonduktor
7.3.2. Semikonduktor n
7.3.3. Semikonduktor p
7.3.4. Kesimpulan Mengenai Semikonduktor dengan Atom Asing
7.4. Arus Listrik dalam Semikonduktor
7.4.1. Arus Medan
7.4.2. Arus Difusi
7.4.3. Arus Seluruhnya
7.5. Sambungan pn dalam Gambaran Kristal
7.5.1. Sambungan pn Tanpa Voltase
7.5.2. Sambungan pn dengan Voltase Bias Balik
7.5.3. Sambungan pn dengan Voltase Bias Maju
7.6. Injection Transistor dalam Gambaran Kristal

8. TRANSISTOR
8.1. Sifat Transistor
8.1.1. Definisi Istilah yang Dipakai
8.1.2. Sifat Input (Sambungan antara. Basis dan Emitor)
8.1.3. Sifat Output (Sifat Kolektor)
8.1.4. Resistivitas Input dari Transistor
8.1.5. Nilai-Nilai Maksimal Untuk Transistor
8.2. Rangkaian Penguat Sederhana dengan Satu Transistor
8.2.1. Penjelasan Rangkaian
8.2.2. Penguatan dari Rangkaian Ini
8.2.3. Input dari Rangkaian Ini
8.2.4. Daerah Kerja dari Rangkaian Penguat
8.2.5. Mengatur Titik Kerja
8.2.5.1. Mengatur Titik Kerja dengan Mengatur Voltase Basis-Emitor
8.2.5.2. Mengatur Titik Kerja dengan Mengatur Arus Basis
8.2.5.3. Mengatur Titik Kerja dengan Memakai Umpan Balik dari Resistor Emitor
8.2.5.4. Kondensator Untuk Menyambungkan Isyarat AC
8.2.6. Impedansi Masukan dan Impedansi Keluaran
8.3. Rangkaian-Rangkaian Penguat Transistor yang Lain
8.3.1. Rangkaian Penguat dengan Feedback Arus oleh Resistor Emitor
8.3.2. Rangkaian Pengikut Emitor
8.3.3. Rangkaian Sumber Arus Konstan
8.3.4. Rangkaian Darlington

9. TRANSISTOR SEBAGAI SAKELAR
9.1. Fungsi Sebagai Sakelar
9.2. Contoh Rangkaian Digital
9.2.1. Flip-flop RS Multivibrator

10. POKOK KHUSUS MENGENAI PENGUAT
10.1. Distorsi pada Penguat
10.2. Menyambungkan Tahap-Tahap Penguat
10.2.1. Permasalahan dalam Menyambungkan Tahap-Tahap Penguat
10.2.2. Sambungan AC (Kopling AC)
10.2.3. Sambungan DC

11. DASAR MENGENAI PENGUAT OPERASIONAL
11.1. Penguat Operasional yang Ideal
11.2. Rangkaian-Rangkaian Op-Amp
11.2.1. Penguat Linear yang Inverting dengan OP-AMP; Prinsip Bumi Semu.
11.2.2. Penguat Linear yang Non-inverting dengan OP-AMP
11.2.3. Rangkaian Diferensiator
11.2.4. Rangkaian Integrator
11.2.5. Beberapa Rangkaian Pengbitung yang Lain
11.2.6. Rangkaian Schmitt Trigger dengan OP-AMP

12. PENGUAT OPERASIONAL (LANJUTAN)
12.1. Karaktenstik dan Parameter 011-AMP
12.1.1. Op-Amp Ideal dan Op-Amp Real
12.1.2. Penguatan Diferensial
12.1.3. Penguatan Bersama (Common Amplification)
12.1.4. Input Op-Amp
12.1.5. Output Op-Amp
12.2. Rangkaian Op-Amp dan Pengaruh Sifat Op-Amp yang Tidak Ideal
12.2.1. Keterbatasan Arus Keluaran dan Cara Mengatasinya
12.2.2. Penguatan yang Terbatas pada Penguat Membalik
12.2.3. Pengaruh Voltase Offset dan Arus pada. Masukan
12.2.3.1. Prinsip Dasar
12.2.3.2. Pengaruh Voltase Offset pada. Penguat Membalik
12.2.3.3. Pengaruh dari Arus Input Op-Amp pada Penguat Membalik
12.2.3.4. Pengaruh Voltase Offset dan Arus pada Masukan Op-Amp dalam Rangkaian Integrator
12.2.3.5. Rangkaian-Rangkaian lain
12.2.4. Pengaruh Penguatan Bersama dan Penguatan Diferensial yang Terbatas dalam Penguat Tak Membalik
12.3. Contoh Rangkaian: Generator Fungsi
12.3.1. Prinsip Kerja
12.3.2. Implementasi Rangkaian Generator Fungsi

13. TRANSISTOR EFEK MEDAN
13.1. Arti FET (Field Effect Transistor)
 13.2. JFET Saluran n
13.2.1. Bangun JFET Saluran
13.2.2. Grafik Keluaran JFET
13.2.3. Lambang JFET
13.2.4. Rangkaian Penguat dengan JFET
13.2.4.1. Rangkaian Source (Rangkaian Dasar)
13.2.4.2. Pengaturan Titik Kerja pada. Rangkaian Source
13.2.5. FET Sebagai Resistor dengan Resistivitas yang Bisa Diatur
13.2.6. Sumber Arus dengan FET
13.3. Bangun dari JFET dan MeSFET Secara Praktis
13.4. MIS-FET Jenis-Jenis FET yang Ada

14 .UMPAN BALIK NEGATIF
14.1. Prinsip Kerja
14.2. Penerapan Umpan Baltic
14.3. Impedansi Masukan pada Penguat dengan Umpan Balik
14.4. Impedansi Keluaran pada. Penguat dengan Umpan Balik

15. OSILASI
15.1. Rangkaian dengan Umpan Balik Positif
15.2. Contoh Rangkaian
15.2.1. Osilator Meissner
15.2.2. Osilator LC
15.2.3. Regulasi Amplitude pada Osilator LC
15.2 4. Osilator Jembatan Wien
15.3. Osilasi yang Tidak Dikehendaki pada Penguat
15.3.1. Umpan Balik Melalui Kapasitansi Liar
15.3.2. Umpan Balik Melalui Induktivitas Liar
15.3.3. Umpan Balik Melalui Sambungan GND dan Sambungan Sumber

16. SUMBER DAYA
16.1. Prinsip Dasar
16.2. Trafo
16.3. Penyearah dengan. Kondensatcr
16.3.1. Penyearah Setengah Gelombang
16.3.2. Penyearah Gelombang Penuh
16.3.3. Rangkaian Center Tap
16.3.4. Rangkaian Double Center Tap
16.4. Regulasi Voltase
16.4.1. Prinsip Regulasi Secara Umum
16.4.2. Prinsip Regulasi pada Regulasi Voltase
16.4.3. Rangkaian Regulasi Sederhana
16.4.4. Regulasi dengan Op-Amp
16.4.5. Regulasi dengan Regulator IC
16.4.6. Prinsip Keda dari IC 78xx
16.4.7 Regulasi Voltase Untuk Voltase Negatif

17. PENDINGIN
17.1. Fungsi dan Tujuan Pendingin
17.2. Fisika
17.3. Pendingin Transistor
17.3.1. Prinsip-Prinsip Dasar
17.3.2. Contoh-Contoh Data
17.3.2.1. Contoh 1
17.3.2.2. Contoh 2
17.3.2.3. Contoh 3
17.4. Contoh Untuk Beberapa Data Daya Maksimal pada Berbagai Jenis Kemasan Transistor

18. ELEKTRONIKA DIGITAL
18.1. Prinsip Dasar
18.2. Bilangan dalam Sistem Dual/Biner
18.3. Operasi-Operasi Dasar dalamAIjabarBooI
18.4. Fungsi Lain yang Penting
18.5. Rangkaian Dasar dari NAND Atau. NOR
18.6. Implementasi Rangkaian Logika
18.6.1. Sistem Logika
18.6.2. Rangkaian Dioda – Resistor
18.6.3. Syarat untuk Hubungan antara. Input dan Output
18.6.4. Fan-out
18.6.5. Logika Resistor - Transistor (RTL)
18.6.6. Logika Dioda – Transistor (DTL)
18.6.7. Logika Transistor-Transistor ML)

Daftar Pustaka
Index
Pasal dengan * merupakan pasal yang opsional.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar