Kamis, 08 Oktober 2015

Seri Buku TEMPO: Bapak Bangsa Hamengku Buwono IX

Harga:Rp50,000 / Rp40,000 (20% Off) 
Penulis:Tempo | 
Penerbit:KPG 
Code:9789799109637 
Rencana Terbit:Oktober 2015 
Jenis Cover:Soft Cover 
Halaman:192 
Ukuran:160 x 230 mm 
Berat:300 gram 
Bahasa:Indonesia 

Sinopsis:
HAMENGKU BUWONO IX merupakan figur fenomenal. Selama ini ia lebih dikenal sebagai tokoh kultural. Perannya di bidang politik dan ekonomi kerap tenggelam. Padahal, sepak terjangnya sebagai penyokong kaum republiken tak pernah henti. Hanya dalam tiga hari, Sultan menyatakan Yogyakarta bergabung ke dalam Republik Indonesia. Ketika Belanda mengklaim bahwa Republik Indonesia telah mati, Raja Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat itu berhasil mematahkan tuntutan tersebut. "Langkahi mayat saya dahulu," kata Sultan Hamengku Buwono IX kepada Jenderal Meijer yang hendak mengacak-acak keraton. Itu terjadi pada serangan umum 1 Maret 1949. Ia tak segan berbeda jalan dengan sahabatnya, Sultan Hamid II yang membangun konfrotasi terhadap Republik Indonesia.

Hamengku Buwono IX juga berperan besar dalam pembangunan ekonomi Indonesia. Pada awal pemerintahan Orde Baru, ia membangun fondasi ekonomi pemerintahan. Sebagai Menteri Negara Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Industri, ia memimpin delegasi berkeliling ke mancanegara, mengundang pengusaha global untuk menanam modal di Indonesia.

Raja Jawa bernama kecil Gusti Raden Mas Dorodjatun ini memiliki karakter yang merupakan paduan nilai Timur dan Barat. Gandrung pada seni tari, gemar melukis, dan berkuda, ia menunjukkan sikap egaliter sejak anak-anak dan tak pernah merasa malu tanpa pelayanan abdi yang berlebihan.

---------

Kisah Hamengku Buwono IX adalah satu dari delapan cerita lain tentang Bapak Bangsa: Sukarno, Hatta, Tan Malaka, Sutan Sjahrir, Tjokroaminoto, Douwes Dekker, Agus Salim, dan Muhammad Yamin. Diangkat dari edisi khusus Majalah Berita Mingguan Tempo, serial buku ini mereportase ulang kehidupan para pendiri republik. Mulai dari pergolakan, pemikiran, pertualangan, ketakutan, hingga kisah cinta dan cerita kamar tidur mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar