Minggu, 07 Juli 2013

Sufi Nyeleneh VS Salafi Sholeh (Tanggapan Atas Buku: Sufi "Ndeso" Vs Wahabi Kota)

Judul: Sufi Nyeleneh VS Salafi Sholeh (Tanggapan Atas Buku: Sufi "Ndeso" Vs Wahabi Kota)
Penulis: Abu Mujahid
Penerbit : Toobagus Publishing (GemaIlmu.Com)
Ukuran : buku besar, 17,5 cm x 25 cm, soft cover, 196 hal, uv, shrink
Harga : Rp 70.000
Harga di sini: Rp. 56.000
Disc: 20 %

Masih banyak buku-buku teks sejarah Indonesia yang banayak beredar sekarang ini? Percaya apa yanag ditulis tentang Islam di Indonesia di dalam buku-buku itu?
Jika ya, akan terbaca bahwa kaum sufi memiliki peran besar dalam islamisasi di Nusantara. Merekalah yang ditulis sebagai para penerus usaha islamisasi sampai ke pelosok-pelosok Nusantara yang semula hanay terbatas pada bandar-bandar niaga, kota-kota pesisir.
Jika pembacaan itu diteruskan, akan kembali ditemukan bahwa yang banyak berperan secara khusus dalam proses itu adalah sufi-sufi dari tarekat Syattariyah. Fleksibilitas anggota-anggota terekat Syattariyah dalam menjalankan Islam membuat banyak penduduk pedesaan tertarik kepada Islam, meskipun tentu saja di satu sisi tidak total melepaskan kayakinan kuno mereka.
Buku-buku teks sejarah itu, ternyata berbicara juga tentang perseteruan antara kaum sufi dan mereka yang disasar sebagai wahabi (atau wahhabi). Ya, sebuah perseteruan yang panjang dan lama dalam sejarah Islam di Indonesia. Sebuah perseteruan yang sering disederhanakan menjadi trasisionalis versus modernis.
Buku ini semacam tanggapan yang bersifat eksplanatif atas apa yang ditulis dalm sufi "ndeso" vs Wahabi Kota. Berusaha bercerita tentang apa yang terjadi di tengah kubu sufi ndeso dan wahabi kota sekarang, Sufi Nyleneh Versus Salafi Sholeh ini, jelas berisi cerita yang masih terus berjalan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar