Minggu, 09 November 2014

Majalah Asy-Syariah Edisi 104 Vol-IX 1436H-2014

Majalah Asy-Syariah Edisi 104 Vol-IX 1436H-2014
Judul: Majalah Asy-Syariah Edisi 104 Vol-IX 1436H-2014 dan Sakinah
Tema : Mengawal Remaja Meniti Jalan ke Surga
Penerbit: Oase Media
Tebal: 112 halaman
Fisik: 16 cm x 24 cm, uv, soft cover, 8 halaman color
Harga: Rp 12.000

Pengantar Redaksi Majalah Asy-Syariah Edisi 104 Vol-IX 1436H-2014 dan Sakinah

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Mendidik dengan Hati
Perlu disadari bahwa pendidikan tidak hanya di ruang kelas atau lembaga pemdidikan, akan tetapi dimulai dari keluarga. Keluarga menjadi madrasah pertama bagi anak untuk mengenal kebaikan dan keburukan.
Ketika anak sudah mulai belajar tentang kehidupan yang diikuti dengan keteladanan orang tuanya, maka anak akan merasakan bahwa keluarga adalah rumah pertama dan lembaga pendidikan adalah rumah kedua yang membantu dirinya menemukan kesejatian hidup.
Maka dari itu, peran orang tua menjadi demikian penting karena nyaris tidak tergantikan oleh siapapun. Lebih-lebih kebaikan seseorang itu dimulai dari apa yang paling ditekankan orang tua kala masih belia.
Karena itu, pendidikan agama menjadi tanggung jawab utama yang ada di pundak orang tua. Orang tua dengan segala kebaikan dan keburukanya, akan menjadi guru bagi anak-anaknya. Jika orang tua cara mendidiknya baik yang diiringi dengan keteladanan yang baik pula, dengan izin dan hidayah Allah, anak akan tumbuh dalam kebaikan, yang mewujud dalam watak dan karakter mereka yang baik.
Salah kaprah jika orang tua zaman sekarang justru menggantungkan harapan yang demikian besar kepada lembaga pendidikan semata. Se-favorit apa pun sekolah anak, bukanlah alasan untuk mengabaikan anak, termasuk alsan sibuk mencari nafkah sekalipun.
Menjadi ironi, dengan keterbatasan waktu -dan tentunya ikatan batin antara orang tua dan anak- banyak orang tua malah memaksakan anaknya agar berprestasi di lembaga pendidikan.
Minset orang tua saat ini faktanya masih jalan di tempat, yakni ketakutan tentang masa depan duniawi mereka. Sudah saatnya orang tua mengubah pola pikir yang selama ini dimiliki. Pendidikan agama adalah yang terpenting bagi masa depan anak.
Yang dikawatirkan orang tua terhadap anak bukan soal profesi atau pekerjaannya di masa depan. Lebih dari itu adalah agama dan kemafaatan mereka bagi masyarakat dan umat.
Mendidik butuh keikhlasan. Keiklasan akan membuat sesuatu yang berat menjadi ringan. Sesuatu yang sulit menjadi lebih mudah. Lebih-lebih jika kita senantiasa mendoakan mereka agar diberi kemudahan dan kesabaran dalam medidik buah hati kita.
Kita memang tidak bisa melihat masa depan, tetapi masa kini tertampang di depan kita. Mendidik dan mengasuh anak merupakan sebuah investasi masa depan. Apa yang kita tanam saat ini akan kita tunai juga nantinya.
Saatnya kita berbenah. Mari didik buah hati kita dengan hati, meneladani Nabi sang pendidik umat yang tiada duanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar