Jumat, 20 Februari 2015

Majalah Muslimah Qonitah Edisi 19 vol 02 1435H-2015M

Majalah Muslimah Qonitah Edisi 19 vol 02 1435H-2015M
Judul: Majalah Muslimah Qonitah Edisi 19 vol 02 1435H-2015M
Media Cerdas Wanita Salehah,
Tema: Pasangan Anda Bukanlah Mahasiswa
Penerbit: Muslim Takwa Media
Fisik: 112 hal, isi hvs, 32 halaman full color, sampul soft cover, uv
Harga: Rp. 12.000 (jawa) atau Rp. 14.000 (luar jawa)

Sinopsis Majalah Muslimah Qonitah Edisi 19 vol 02 1435H-2015M

Menyadari Kekurangan Diri
Sebelum melepas masa lajang, bisa jadi seseorang menginginkan dan mendambakan kehidupan rumah tangga yang selalu indah dan landai, tiada riak gelombang menerpa.
Akan tetapi, tentu saja, kenyataan tak selalu seindah angan-angan dan harapan. Kehidupan berumah tangga tidak semudah yang dibayangkan. Sunnatullah menggariskan bahwa tidak ada insan yang sempurna. Selain kelebihan dan keistimewaan yang Allah karuniakan, ada pula cacat, cela, aib dan kekurangan yang senantiasa melekat pada diri setiap manusia.
Termasuk dalam hal ini ialah suami atau istri. Setiap suami atau istri cepat atau lambat akan mengenal kepribadian dan watak pasangan masing-masing. Dari situlah, dunia rumah tangga pun berdinamika. Karena perbedaan karakter, sangat mungkin timbul perbedaan sikap antara suami dan istri terhadap sekian banyak problem yang menyinggahi rumah tangga.
Apabila urusannya adalah agama, seharusnya lebih mudah diselesaikan. Sebab, dalil dari al-Qur’an dan as-Sunnah serta penjelasan ulama akan bisa mengurai dan menuntaskannya. Akan tetapi, yang sering menjadi ganjalan dalam hati masing-masing adalah hal-hal yang sebenarnya bukan prinsip agama. Sumbernya adalah kekurangan dan kelemahan pasangan, yang boleh dikatakan bahwa hal itu manusiawi. Untuk memadamkan masalah yang seperti ini, diperlukan saling pengertian, memaklumi kekurangan, dan saling mengingatkan.
Sikap lapang dada menerirna nasihat dan teguran harus selalu dikedepankan. Semua ini masih perlu ditambah dengan sikap mudah menerima permintaan maaf dari pasangan. Selain itu, muhasabah suami terhadap berbagai kekurangan dalam hal menunaikan kewajibannya yang menjadi hak istri, akan menekan bisikan setan yang ingin mengingatkan dan mengungkit kekurangan dan kesalahan istri. Demikian pula sebaliknya. Dengan muhasabah, bi idznillah (dengan izin Allah), menjaga keharmonisan dan kelanggengan kehidupan rumah tangga akan senantiasa terjaga.
Ketika terjadi problem antara suami dan istri, jangan bermudah-mudah mengucapkan kata cerai. Suami hendaknya bermuhasabah tentang dirinya sembari mengingat jasa istrinya, sebagairnana pula sang istri bermuhasabah tentang dirinya sembari mengingat jasa-jasa suaminya. Selain itu, tidak sepantasnya pihak luar yang tidak kompeten dilibatkan dalam problem tersebut. Ingatlah pula maslahat bagi anak-anak dan jangan sekali-kali menampakkan perselisihan ayah dan ibu di hadapan mereka.
Kita harus senantiasa mengingat bahwa kehidupan dunia adalah ujian. Karena itu, jalanilah kehidupan dunia ini dengan sikap sabar dan mengharap pahala atas segala musibah yang mefnimpa. Tenslah perbaiki diri dengan ilmu yang bermanfaat dan amalan yang saleh. Tak boleh dilupakan pula, berdoa dan memohon kepada Rabb Penguasa alam semesta agar senantiasa mernberikan yang terbaik di dunia dan di akhirat kelak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar