Al-Ustadz Abu Bakar Abdullah
Penjelasan
Penjelasan
Penjelasan
Sumber: http://qonitah.com
الدَّرْسُ الثَّالِثَ عَشَرَ
(Pelajaran Ketiga Belas)
النَّعْتُ وَالْمَنْعُوْتُ
(Sifat dan Kata yang Disifatkan)
Segala puji hanya bagi Allah yang telah memudahkan bagi kita jalan menuntut ilmu. Dengan menuntut ilmu, Allah memudahkan jalan seseorang menuju jannah-Nya. Memasuki pelajaran ketiga belas kita akan membahas النَّعْتُ وَالْمَنْعُوْتُ.
Perhatikan kalimat-kalimat berikut!Penjelasan
Semua kata yang digarisbawahi adalah isim-isim beserta sifatnya. Pada contoh تَاجِرٌ غَنِيٌّ, isim تَاجِرٌ diberi sifat غَنِيٌّ. Jadi, غَنِيٌّ sebagai النَّعْتُ (sifat), sedangkan تَاجِرٌ sebagai الْمَنْعُوتُ (yang disifatkan).
Pada kalimat عَبَّاسٌ تَاجِرٌ غَنِيٌّ, isim عَبَّاسٌ berkedudukan sebagai mubtada’. Adapun na’at dan man’ut (تَاجِرٌ غَنِيٌّ) sebagai khabarnya.
Penjelasan serupa juga berlaku pada contoh-contoh yang lain. Kata كَسْلَانُ tidak memiliki tanwin karena termasuk isim ghairu munsharif.
Pembaca setia Qonitah hafizhakumullahu, perhatikan pula kalimat-kalimat berikut!Penjelasan
Sebagaimana pada contoh-contoh sebelumnya, kata-kata yang bergaris bawah adalah isim-isim beserta sifatnya (النَّعْتُ وَالْمَنْعُوْتُ). Yang membedakan contoh-contoh ini dengan contoh-contoh sebelumnya adalah bahwa pada contoh-contoh ini, isim dan sifatnya (na’at dan man’ut) menggunakan alif lam sebagai isim ma’rifah.
Dari contoh-contoh ini dan sebelumnya, kita bisa mengetahui bahwa secara umum, na’at (sifat) mengikuti man’utnya (isim yang disifatkan) dalam hal jenis (mudzakkar/muannats), dalam hal jumlah (mufrad/mutsanna/jamak)(1), dalam hal ma’rifah/nakirah, dan dalam hal i’rab (rafa’/nashab/jar).
Agar keterangan-keterangan di atas lebih jelas, perhatikan contoh-contoh berikut!Penjelasan
Na’at dan man’ut pada contoh pertama dan kedua berupa isim nakirah, sedangkan pada contoh ketiga dan keempat berupa isim ma’rifah.
Kata قُدَمَاءُ dan فَاطِمَةُ tidak menggunakan tanwin karena termasuk isim ghairu munsharif.
Ringkasan
Na’at dan man’ut adalah isim beserta sifatnya. Telah dijelaskan pada pelajaran-pelajaran sebelumnya bahwa kata-kata sifat dalam bahasa Arab termasuk isim.
Secara umum, na’at (sifat) mengikuti man’ut-nya (isim yang diberi sifat) dalam hal jenis (mudzakkar/muannats), dalam hal jumlah (mufrad/mutsanna/jamak), dalam hal ma’rifah/nakirah, dan dalam hal i’rab (rafa’/ nashab/jar).
Kantong Kosakataku
Alhamdulillah, bertambah lagi kosakata bahasa Arab kita. Semoga nantinya kita menjadi muslim yang mencintai bahasa Kitab-Nya yang mulia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar