Judul : Majalah Qudwah Edisi 16 Vol.1 1435H-2014M
Untaian Kisah Mutiara Hikmah, Tema : Dalam Penjara Tak Berderita
Penerbit : Media Tashfiyah, Ponpes Darul Atsar Temanggung
Tebal : 112 halaman
Fisik : 15 cm x 23 cm, uv, soft cover
Harga : Rp. 12.000 (jawa) 14.000 (Luar jawa)
Sinopsis Majalah Qudwah Edisi 16 Vol.1 1435H-2014M
Sapa Redaksi Majalah Qudwah Edisi 16 Vol.1 1435H-2014M
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Pembaca Qudwah yang semoga dirahmati Allah, wanita, harta, dan jabatan merupakan ujian bagi anak-anak Adam. Gejolak syahwat anak-anak dunia atas nafsu birahi, gemerlap emas ber|ian,dan kehormatan, acap kali mampu menjungkalkan mereka ke dalam lembah kesedihan dan kesengsaraan. Anak-anak zaman yang tidak memiliki bekal kekuatan iman akan menjadi korban kesedihan yang berkepanjangan. Di dunia akan merasakan kesempitan hidup, di akhirat mendapatkan azab yang dahsyat.
Namun demikian, bagi insan yang cendekia, ujian dari bunga dunia akan dihadapinya dengan penuh ketegaran dan kejelian. Dengan berbekal keimanan atas petunjuk-Nya, bahkan ia akan mampu membalikkan keadaan. Pilihan langkah yang seolah-olah terlihat sulit di mata awam terkadang ia jalani demi meraih kesudahan yang gemilang. Kepercayaan yang tinggi terhadap bimbingan Rabbnya menjadikannya mampu menjadi pemenang dalam pertempuran.
Pada Majalah Qudwah Edisi 16 Vol.1 1435H-2014M kali ini, kami menyajikan kisah Nabiyullah Yusuf insan cendekia yang bertabur ilmu dari Rabbnya. Godaan wanita yang sangat menggetarkan jiwa anak Adam mana pun, mampu beliau lalui dengan indahnya. Ujian yang sangat berat atas seorang pria tampan yang menyebabkan beliau harus hidup di belakang ‘terali besi’. Akhirnya, justru mampu mengantarkannya menuju kedudukan yang tinggi di dunia maupun di akhirat. Di dalam situasi yang memberatkan bagi kebanyakan orang, di dalam penjara, beliau bahkan mampu melakukan amalan yang termulia, berdakwah di atas akidah yang lurus. Sepenggal kisah dari insan mulia yang sarat dengan faedah, semestinya tidak kita Iewatkan begitu saja tanpa memetik buahnya.
Sebaliknya, dalam rubrik ibrah, kami sajikan kisah anak Adam yang kurang ’cerdas imannya’ meskipun tampak cerdas otaknya. Al Marrisi, nama itu kini menjadi ingatan yang kelam bagi para penuntut iimu agar tak diikuti jalannya. Kesombongan atas akalnya dan penyelisihannya terhadap hidayah Rabb dan utusan-Nya menyebabkan hidupnya berkesudahan dengan kesengsaraan, siksa penjara yang sesungguhnya.
Dalam rubrik nubuwwah kami sajikan sebuah petuah dari sabda Rasul-Nya agar kita jeii dalam memegangnya agar tidak terpuruk dalam marabahaya, petuah dari sebuah kisah tentang tikus dan api dalam rumah junjungan kita yang mulia.
Nah, pembaca sekalian, masih banyak lagi sajian kami pada edisi ini. Simaklah terus dari halaman pertamanya hingga akhirnya. Ambil faedah sebanyak-banyaknya, semoga dapat menjadi sebab yang bisa mengantarkan kita kepada ridha-Nya.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar